Halaman

Selasa, 03 Desember 2019

USULKAN TERASERING PANYAWEUYAN MAJALENGKA JADI WARISAN PERTANIAN DUNIA


Oleh: Luthfi Fairuzah (1608101099)
Majalengka – Daya tarik kawasan terasering pertanian bawang daun di wilayah Panyaweuyan Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka tidak habis untuk dikupas. Bahkan, pemerintah kabupaten (pemkab) Majalengka berencana untuk mengusulkannya sebagai warisan pertanian dan pangan kelas nasional maupun global ke Food AD Agriculture Organizations (FAO).

FAO adalah salah satu organisasi yang berada di bawah Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berkewenangan mengurus bebrbagai hal yang berhubungan dengan pangan di dunia dan hasil-hasil pertanian. Pada tahun 2003, FAO meluncurkan program Globally Important Africulture Heritage System (GIAHS) atau warisan sistem pertanian dan pangan global.

Salah satu upaya untuk mengusulakn hal ini, adalah dengan melakukan seminar kajian strategis dan kajian akademis yang diikuti oleh stakeholder di bidang pertanian dan pangan, dengan menghadirkan sejumlah narasumber akademisi dan praktisi pertanian pangan.

Wakil Bupati Majalengka Tarsono D. Mardiana mengatakan akan mengajukan kawasan Terasering Panyaweuyan, Kecamatan Argapura ke FAO karena memiliki landscape yang sangat eksotik dengan bentangan pegunungan kaki gunung Ciremai.

“Panyaweuyan memiliki potensi lahan budidaya hortikultura dengan sistem pengelolaan lahan pertanian terasering yang unik,” ujarnya.

Dia mengatakan lahan terasering Panyaweuyan dimungkinkan tetap terjaga ekosistem lahan pertaniannya dan tidak pernah terjadi bencana longsor walaupun dengan kemiringan pegunungan yang tajam.

Sehingga pihaknya akan berupaya mengusulkan mendaftarkan kawasan tersebut sebagai objek GIAHS atau setidaknya pada taraf nasional dengan kriteria program National Important Agriculture Heritage System (NIAHS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah yang sopan dan jangan buang waktu untuk melakukan spam. Terima kasih.