Halaman

Rabu, 04 Desember 2019

Produk Jurnalistik: Jenis-Jenis Tulisan Jurnalistik


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Keberadaan media  massa  saat  ini  menjadi  faktor  utama  dalam  kehidupan khususnya    sebagai sarana    informasi    bagi    masyarakat    luas.    Kebutuhan    akan informasi   menjadi   suatu   hal   yang   tidak   dapat   terlewatkan,   yang  menjadi  suatu kebutuhan  pokok  bagi  masyarakat  luas  saat  ini. Peran  fungsi  media massa  cetak maupun elektronik dalam kenyataannya memiliki kesamaan, diantaranya memberikan  sarana  informasi  terhadap  masyarakat  khalayak.  (Haris Sumadiria, 2005: 31). Kehadiran   media   massa   sebagai   salah   satu   bentuk   kegiatan   jurnalistik, menjadikan  mediamassa  bersaing dalam  memberikan  pesannya  dengan  cepat  dan mengemasnya    semenarik    mungkin   agar   mendapatkan   perhatian   bagi   khalayak umumnya,  baik  terhadap  isi  maupun  bentuk  penyajian  berita memiliki  perbedaan yang   membedakan   satu   dan   lainnya. Media   saat   ini   cenderung  saling bersaing dalam    cara    menyajikan    informasi    kepada    khalayak    dengan mengandalkan pembawaan  dan  ciri  khasnya  sendiri.    Pebedaan  antara  media  massa,  dapat  terlihat dari  sebuah  bentuk  baik  itu  dari  pola  penulisan  hingga  sebuah  isi  berita  tersebut. Hal    ini    menimbulkan    keragaman    yang    begitu    positif    pada    dunia    jurnalistik.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan produk jurnalistik?
2.      Apa saja macam-macam produk jurnalistik?
C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan produk jurnalistik.
2.      Untuk mengetahui apa saja macam-macam produk jurnalistik.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Produk Jurnalistik
Produk jurnalistik adalah surat kabar, tabloid, majalah, buletin, atau berkala lainnya seperti radio, televisi, dan media on line internet. Namun tidak setiap surat kabar disebut produk jurnalstik. Surat kabar, tabloid, majalah dan bulletin dapat di golongkan ke dalam tiga kelompok besar: Berita (news), Opini (views), dan Iklan (advertising).
Dari tiga kelompok besar itu, hanya berita (news) dan opini (views)  saja yang disebut produk jurnalistik. Iklan bukanlah produk jurnalistik, walaupun teknik yang digunakannya merujuk pada teknik jurnalistik.
Kelompok berita (news), meliputi antara lain berita langsung (straight news), berita menyeluruh (comprehensive news), berita mendalam (depth news), pelaporan mendalam (depth reporting), berita penyelidikan (investigative news), berita khas bercerita (feature news), berita gambar (photo news).
kelompok opini (views), meliputi tajuk rencana, karikatur, artikel, kolom, esai, dan surat pembaca. Sedangkan kelompok iklan,mencakup berbagai jenis dan sifat iklan mulai dari iklan produk barang dan jasa, keluarga seperti iklan dukacita, sampai kepada iklan layanan masyarakat. Untuk memisahkan secara tegas antara berita (news) dan opini (views), maka tajuk rencana (editorial), karikatur, pojok, artikel, kolom, dan surat pembaca ditempatkan dalam satu halaman khusus. Inilah yang disebut halaman opini (opinion page).
Pemisahan secara tegas berita dan opini tersebut merupakan konsekuensi dari norma dan etika luhur jurnalistik yang tidak menghendaki berita sebagai fakta objektif, diwarnai atau dibaurkan dengan opini sebagai pandangan yang sifatnya subjektif. Agar lebih jelas, berikut rincian penjelasan kelompok opini tersebut (sumadiria, 2004: 1-4)
B.     Macam-macam Produk Jurnalistik
1.      Tajuk Rencana
Tajuk rencana atau editorial adalah opini berisi pendapat dan sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan actual, fenomenal, dan atau kontroversial yang berkembang dalam masyarakat. Opini yang ditulis pihak redaksi diasumsikan mewakili sekaligus mencerminkan pendapat dan sikap resmi media pers bersangkutan secara keseluruhan sebagai suatu lembaga penerbitan media berkala. Suara tajuk rencana bukanlah suara perorangan atau pribadi-pribadi yang terdapat dijajaran redaksi atau dibagian produksi dan sirkulasi, melainkan suara kolektif seluruh wartawan dan karyawan dari suatu lembaga penerbitan pers. Karena merupakan suara lembaga, maka tajuk rencana tidak ditulis dengan mencantumkan nama penulisnya.
2.      Karikatural
Secara etimologis, karikatural berasal dari bahasa italia, caricare, artinya melebih-lebihkan. Kata caricare itu sendiri dipengaruhi kata caratere, juga bahasa italia, yang berarti karakter dan kata cara bahasa spanyol yang berarti wajah. Menurut Lukman (1989: 31), perkataan karikatur mulai digunakan untuk pertama kalinya oleh Mossini, orang perantis, dalam sebuah karyanya berjudul Diverse Figure pada 1646. Sedangkanorang yang pertama memperkenalkan kata caricature adalah Lorenzo Bernini untuk karya-karyanya di perancis pada 1665. Lorenzo Bernini adalah seorang pemahat patung pada jaman Renaissance (Britannica,1968:905). Dengan demikian, secara etimologis karikatur adalah gambar wajah dan karakteristik seseorang yang diekspresikan secara berlebih-lebihan.
            Dalam encyclopedia of The Art dijelaskan, karikatur merupakan representasi sikap atau karakter seseorang dengan cara melebih-lebihkan sehingga melahirkan kelucuan. Karikatur juga sering dipakai sebagai sarana kritik sosial dan politik. Caricatura is representation of a person’s characteristic or attitudes in exaggerated manner so as to produce aludicorus effect. In frequently uses as an instrument of social and political criticsm (Lukman, 1989: 31-32).
            Dalam perkembangan kemudian, sesuai dengan dinamika persoalan yang dihadapi dan diliput pers, karikatur tidak hanya menunjuk kepada gambar wajah seseorang yang dilebih-lebihkan. Karikatur juga mencakup semua peristiwa yang terjadi, diliput, dan menjadi sorotan pers. Ia bahkan termasuk karya seni grafis. Seperti ditegaskan karikaturis terkemuka GM Sudarta dalam salah satu makalahnya, karikatur adalah termasuk seni grafis, yaitu suatu cabang dari bentuk seni lukis. Dalam penyajiannya dituntut pula akan selera indah sebagaimana hasil seni. Ini penting, karena idea yang bagaimanapun kuatnya akan berkurang nilainya apabila tidak didukung oleh kualitas gambar yang baik. Sebagaimana seni lukis, dalam karikatur juga dituntut selera komposisi untuk membuat gambar yang enak dipandang (Sudarta, 1976: 52).
3.      Pojok
Pojok adalah kutipan pernyataan singkat nara sumber atau peristiwa tertentu yang dianggap menarik atau kontroversial, untuk kemudian dikomentari oleh pihak redaksi dengan kata-kata atau kalimat yang mengusik, menggelitik, dan adakalanya reflektif. Tujuannya untuk mencubit, mengingatkan, atau menggugat sesuai dengan fungsi control sosial yang dimiliki pers. Kritis tetapi tetap etis. Sesuai dengan namanya, pojok di tempatkan di sebelah pojok. Dalam setiap edisi penerbitan, pojok memuat tiga-lima butir kutipan pernyataan atau peristiwa menarik untuk dikomentari (Sumadiria, 2004:3).
4.      Artikel
Artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan atau kontroversial dengan tujuan untuk memberitahu (informatif), memengaruhi dan meyakinkan (persuasive argumentatif), atau menghibur khalayak (rekreatif). Di sebut lepas, karena siapapun pembaca boleh menulis artikel dengan topic bebas sesuai dengan minat dan keahliannya masing-masing. Selain itu juga artikel yang ditulistersebut tidak terikat dengan berita ataulaporan tertentu. Di tulisnya pun kapan saja, di mana saja, dan oleh siapa saja.
            Secara umum artikel dapat dibedakan menurut jenis serta tingkat kesulitan yang dihadapinya,antara lain:
a.       Artike Praktis
Artikel praktis lebih banyak bersifat petunjuk praktis cara melakukan sesuatu (how to do it), misalnya petunjuk cara membuat internet, cara praktis merawat tanaman bonsai, sepuluh langkah membuat kue tart, atau cara cepat menguasai rumus dan hitungan matematika.
Artikel praktis lebih menekankan pada aspek ketelitian dan keterampilan daripada masalah pengamatan dan pengembangan pengetahuan serta analisis peristiwa. Artikel praktis biasanya di tulis dengan menggunakan pola kronologis. Artinya pesan disusun berdasarkan urutan waktu atau tahapan pekerjaan.
b.      Artike Ringan
Artikel ringan lazim ditemukan pada ruprik anak-anak, remaja, wanita, keluarga. Artikel jenis ini lebih banyak mengangkat topik bahasan yang ringan dengan cara penyajian yang ringan pula, dalamarti tidak menguras pikiran kita. Untuk menerima atau mencernanya, kita sebagai pembaca tidak memerlukan persiapan dan perhatian secara khusus.
c.       Artike Halaman Opini
Artikel halaman opini lazim ditemukan pada halaman khusus opini bersama tulisan opini yang lain yakni tajuk rencana, karikatur, pojok, kolom, dan surat pembaca. Artikel opini mengupas suatu masalah secara serius dan tuntas dengan merujuk pada pendekatan analitis akademis. Sifatnya relative berat. Karena itulah, artikel opini kerap ditulis oleh mereka yang memiliki latar belakang pendidikan, pengetahuan, keahlian, atau pengalaman memadai di bidangnya masing-masing.
d.      Artike Analisis Ahli
Artikel analisis ahli biasa kita temukan pada halaman muka, halaman-halaman berita, atau halaman dan rubric-rubrik khusus tertentu. Sesuai dengan namanya, artikel jenis ini di tulis oleh ahli atau pakar di bidangnya dalam bahasa yang populer dan komunikatif. Artike analisis ahli mengupas secara tajam dan mendalam suatu persoalan yang sedang menjadi sorotan dan bahan pembicaraan hangat masyarakat. Topic yang diangkat dan dibahas macam-macam, seperti ekonomi, politik, pendidikan, sosial, agama, budaya, industry, iptek.
5.      Kolom
Kolom adalah opini singkat seseorang yang lebih banyak menekankan aspek pengamatan dan pemaknaan terhadap suatu persoalan atau keadaan yang terdapat dalam masyarakat. Kolom lebih banyak mencerminkan cap pribadi penulis    
Kolom berasal dari bahasa Inggris, column. Orangnya disebut columnist. Dalam bahasa Inggris, istilah kolumnis diartikan sebagai penulis karangan khusus berupa komentar, saran, informasi atau hiburan pada surat kabar atau majalah secara regular (Stewart  1970:65). Istilah column sendiri diartikan Webster (1957: 64) sebagai artikel pada surat kabar atau berkala lainnya. Di samping itu column juga diartikan sebagai pilar yang dibuat untuk menyangga sesuatu yang berat, seperti atap atau bagian atas suatu bangunan (Fieldman, 1965: 1250).
Pada 1960-an ratusan column berisi hampir setiap segi kemanusiaan, dari soal cinta dan kesehatan sampai pada ilmu pengetahuan dan keuanga, muncul pada harian-harian berkala lainnya di Amerika dan Eropa. Bahkan di Indonesia lebih luas lagi isinya. Selain masalah kemanusiaan, juga masalah kebijakan para penguasa selalu menjadi sorotan para kolumnis yang kritis (Suhandang, 2004: 163-164).
6.      Surat Pembaca
Surat pembaca adalah opini singkat yang ditulis oleh pembaca dan dimuat dalam rubric khusus surat pembaca. Surat pembaca biasanya berisi keluhan atau komentar pembaca tentang apa saja yang menyangkut kepentingan dirinya atau masyarakat. Panjang surat pembaca rata-rata 2-4 paragraf. Rubrik surat pembaca lebih merupakan layanan publik dari pihak redaksi terhadap masyarakat.
Dalam rubrik ini, pembaca boleh menuliskan apa saja dan ditujukan kepada siapa saja. Syaratnya antara lain pembaca harus menyertakan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau identitas lain yang masih berlaku. Topik yang dibahasa sangat bervariasi, misalnya tentang telepon umum yang tidak berfungsi, jalanan berlubang, layanan petugas kantor-kantor pemerintah yang buruk, kinerja dan layanan pihak perusahaan atau badan dan organisasi yang mengecewakan, atau makin banyaknya tayangan pada acara televisi yang dianggap menonjolkan sisi pornografi, kekerasan dan sadism (Sumadiria, 2004: 4). 


 
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Produk jurnalistik adalah surat kabar, tabloid, majalah, buletin, atau berkala lainnya seperti radio, televisi, dan media on line internet. Dari tiga kelompok besar itu, hanya berita (news) dan opini (views)  saja yang disebut produk jurnalistik. Iklan bukanlah produk jurnalistik, walaupun teknik yang digunakannya merujuk pada teknik jurnalistik.
Kelompok opini (views), meliputi tajuk rencana, karikatur, artikel, kolom, esai, dan surat pembaca. Sedangkan kelompok iklan,mencakup berbagai jenis dan sifat iklan mulai dari iklan produk barang dan jasa, keluarga seperti iklan dukacita, sampai kepada iklan layanan masyarakat. Untuk memisahkan secara tegas antara berita (news) dan opini (views), maka tajuk rencana (editorial), karikatur, pojok, artikel, kolom, dan surat pembaca ditempatkan dalam satu halaman khusus. Inilah yang disebut halaman opini (opinion page).
B.     Saran
Semoga para pembaca dapat memahami makalah ini dan dapat mengembangkan lebih sempurna lagi, kritik dan saran sangat kami harapkan, untuk memotivasi penulis, agar dalam penyelesaian makalah ini bisa memperbaiki diri dari kesalahan, atas partisipasinya kami ucapkan terima kasih.




Daftar Pustaka
Muhtadi, Asep Saeful. 2018.  Pengantar Ilmu Jurnalitik. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Rolnicki. 2008. Pengantar Dasar Jurnalisme. Jakarta: Kencana.
Sumadiria, AS Haris. 2017. Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnalis Profesional. (Bandung: Simbiosa Rekatama Media)
Suryawati, Indah. 2011. Jurnalistik (suatu pengantar teori dan praktik). Bogor: Ghalia Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah yang sopan dan jangan buang waktu untuk melakukan spam. Terima kasih.