BAB I
A.
Latar Belakang
Keberadaan
media massa saat
ini menjadi faktor
utama dalam kehidupan khususnya sebagai sarana informasi
bagi masyarakat luas.
Kebutuhan akan informasi menjadi
suatu hal yang
tidak dapat terlewatkan, yang
menjadi suatu kebutuhan pokok
bagi masyarakat luas
saat ini. Peran fungsi
media massa cetak maupun
elektronik dalam kenyataannya memiliki kesamaan, diantaranya memberikan sarana
informasi terhadap masyarakat
khalayak. (Haris Sumadiria, 2005:
31). Kehadiran media massa
sebagai salah satu
bentuk kegiatan jurnalistik, menjadikan mediamassa
bersaing dalam memberikan pesannya
dengan cepat dan mengemasnya semenarik
mungkin agar mendapatkan
perhatian bagi khalayak umumnya, baik
terhadap isi maupun
bentuk penyajian berita memiliki perbedaan yang membedakan
satu dan lainnya. Media saat
ini cenderung saling bersaing dalam cara
menyajikan informasi kepada
khalayak dengan mengandalkan
pembawaan dan ciri
khasnya sendiri. Pebedaan
antara media massa,
dapat terlihat dari sebuah
bentuk baik itu
dari pola penulisan
hingga sebuah isi
berita tersebut. Hal ini
menimbulkan keragaman yang
begitu positif pada
dunia jurnalistik.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan produk
jurnalistik?
2. Apa saja macam-macam produk jurnalistik?
C.
Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud
dengan produk jurnalistik.
2. Untuk mengetahui apa saja macam-macam
produk jurnalistik.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Produk Jurnalistik
Produk
jurnalistik adalah surat kabar, tabloid, majalah, buletin, atau berkala lainnya
seperti radio, televisi, dan media on
line internet. Namun tidak setiap surat kabar disebut produk jurnalstik.
Surat kabar, tabloid, majalah dan bulletin dapat di golongkan ke dalam tiga
kelompok besar: Berita (news), Opini
(views), dan Iklan (advertising).
Dari tiga kelompok besar itu, hanya berita (news) dan opini (views) saja yang disebut
produk jurnalistik. Iklan bukanlah produk jurnalistik, walaupun teknik yang
digunakannya merujuk pada teknik jurnalistik.
Kelompok berita (news), meliputi antara lain berita
langsung (straight news), berita menyeluruh
(comprehensive news), berita mendalam
(depth news), pelaporan mendalam (depth reporting), berita penyelidikan (investigative news), berita khas
bercerita (feature news), berita
gambar (photo news).
kelompok opini (views), meliputi tajuk rencana, karikatur,
artikel, kolom, esai, dan surat pembaca. Sedangkan kelompok iklan,mencakup
berbagai jenis dan sifat iklan mulai dari iklan produk barang dan jasa,
keluarga seperti iklan dukacita, sampai kepada iklan layanan masyarakat. Untuk
memisahkan secara tegas antara berita (news)
dan opini (views), maka tajuk rencana
(editorial), karikatur, pojok,
artikel, kolom, dan surat pembaca ditempatkan dalam satu halaman khusus. Inilah
yang disebut halaman opini (opinion page).
Pemisahan secara tegas berita dan
opini tersebut merupakan konsekuensi dari norma dan etika luhur jurnalistik
yang tidak menghendaki berita sebagai fakta objektif, diwarnai atau dibaurkan
dengan opini sebagai pandangan yang sifatnya subjektif. Agar lebih jelas,
berikut rincian penjelasan kelompok opini tersebut (sumadiria, 2004: 1-4)
B.
Macam-macam Produk Jurnalistik
1. Tajuk Rencana
Tajuk
rencana atau editorial adalah opini berisi pendapat dan sikap resmi suatu media
sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan actual, fenomenal, dan atau
kontroversial yang berkembang dalam masyarakat. Opini yang ditulis pihak
redaksi diasumsikan mewakili sekaligus mencerminkan pendapat dan sikap resmi
media pers bersangkutan secara keseluruhan sebagai suatu lembaga penerbitan
media berkala. Suara tajuk rencana bukanlah suara perorangan atau
pribadi-pribadi yang terdapat dijajaran redaksi atau dibagian produksi dan
sirkulasi, melainkan suara kolektif seluruh wartawan dan karyawan dari suatu
lembaga penerbitan pers. Karena merupakan suara lembaga, maka tajuk rencana
tidak ditulis dengan mencantumkan nama penulisnya.
2. Karikatural
Secara
etimologis, karikatural berasal dari bahasa italia, caricare, artinya melebih-lebihkan. Kata caricare itu sendiri dipengaruhi kata caratere, juga bahasa italia, yang berarti karakter dan kata cara bahasa spanyol yang berarti wajah.
Menurut Lukman (1989: 31), perkataan karikatur mulai digunakan untuk pertama
kalinya oleh Mossini, orang perantis, dalam sebuah karyanya berjudul Diverse Figure pada 1646. Sedangkanorang
yang pertama memperkenalkan kata caricature
adalah Lorenzo Bernini untuk karya-karyanya di perancis pada 1665. Lorenzo
Bernini adalah seorang pemahat patung pada jaman Renaissance
(Britannica,1968:905). Dengan demikian, secara etimologis karikatur adalah
gambar wajah dan karakteristik seseorang yang diekspresikan secara
berlebih-lebihan.
Dalam encyclopedia of The Art dijelaskan, karikatur merupakan
representasi sikap atau karakter seseorang dengan cara melebih-lebihkan
sehingga melahirkan kelucuan. Karikatur juga sering dipakai sebagai sarana
kritik sosial dan politik. Caricatura is
representation of a person’s characteristic or attitudes in exaggerated manner
so as to produce aludicorus effect. In frequently uses as an instrument of
social and political criticsm (Lukman, 1989: 31-32).
Dalam perkembangan kemudian, sesuai
dengan dinamika persoalan yang dihadapi dan diliput pers, karikatur tidak hanya
menunjuk kepada gambar wajah seseorang yang dilebih-lebihkan. Karikatur juga
mencakup semua peristiwa yang terjadi, diliput, dan menjadi sorotan pers. Ia
bahkan termasuk karya seni grafis. Seperti ditegaskan karikaturis terkemuka GM
Sudarta dalam salah satu makalahnya, karikatur adalah termasuk seni grafis,
yaitu suatu cabang dari bentuk seni lukis. Dalam penyajiannya dituntut pula
akan selera indah sebagaimana hasil seni. Ini penting, karena idea yang
bagaimanapun kuatnya akan berkurang nilainya apabila tidak didukung oleh
kualitas gambar yang baik. Sebagaimana seni lukis, dalam karikatur juga
dituntut selera komposisi untuk membuat gambar yang enak dipandang (Sudarta,
1976: 52).
3. Pojok
Pojok
adalah kutipan pernyataan singkat nara sumber atau peristiwa tertentu yang
dianggap menarik atau kontroversial, untuk kemudian dikomentari oleh pihak
redaksi dengan kata-kata atau kalimat yang mengusik, menggelitik, dan
adakalanya reflektif. Tujuannya untuk mencubit, mengingatkan, atau menggugat
sesuai dengan fungsi control sosial yang dimiliki pers. Kritis tetapi tetap
etis. Sesuai dengan namanya, pojok di tempatkan di sebelah pojok. Dalam setiap
edisi penerbitan, pojok memuat tiga-lima butir kutipan pernyataan atau
peristiwa menarik untuk dikomentari (Sumadiria, 2004:3).
4. Artikel
Artikel
adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah
tertentu yang sifatnya aktual dan atau kontroversial dengan tujuan untuk
memberitahu (informatif), memengaruhi dan meyakinkan (persuasive argumentatif),
atau menghibur khalayak (rekreatif). Di sebut lepas, karena siapapun pembaca
boleh menulis artikel dengan topic bebas sesuai dengan minat dan keahliannya
masing-masing. Selain itu juga artikel yang ditulistersebut tidak terikat
dengan berita ataulaporan tertentu. Di tulisnya pun kapan saja, di mana saja,
dan oleh siapa saja.
Secara umum artikel dapat dibedakan
menurut jenis serta tingkat kesulitan yang dihadapinya,antara lain:
a. Artike
Praktis
Artikel
praktis lebih banyak bersifat petunjuk praktis cara melakukan sesuatu (how to
do it), misalnya petunjuk cara membuat internet, cara praktis merawat tanaman
bonsai, sepuluh langkah membuat kue tart, atau cara cepat menguasai rumus dan
hitungan matematika.
Artikel
praktis lebih menekankan pada aspek ketelitian dan keterampilan daripada
masalah pengamatan dan pengembangan pengetahuan serta analisis peristiwa.
Artikel praktis biasanya di tulis dengan menggunakan pola kronologis. Artinya
pesan disusun berdasarkan urutan waktu atau tahapan pekerjaan.
b. Artike
Ringan
Artikel ringan
lazim ditemukan pada ruprik anak-anak, remaja, wanita, keluarga. Artikel jenis
ini lebih banyak mengangkat topik bahasan yang ringan dengan cara penyajian
yang ringan pula, dalamarti tidak menguras pikiran kita. Untuk menerima atau
mencernanya, kita sebagai pembaca tidak memerlukan persiapan dan perhatian
secara khusus.
c. Artike
Halaman Opini
Artikel halaman
opini lazim ditemukan pada halaman khusus opini bersama tulisan opini yang lain
yakni tajuk rencana, karikatur, pojok, kolom, dan surat pembaca. Artikel opini
mengupas suatu masalah secara serius dan tuntas dengan merujuk pada pendekatan
analitis akademis. Sifatnya relative berat. Karena itulah, artikel opini kerap
ditulis oleh mereka yang memiliki latar belakang pendidikan, pengetahuan, keahlian,
atau pengalaman memadai di bidangnya masing-masing.
d. Artike
Analisis Ahli
Artikel analisis
ahli biasa kita temukan pada halaman muka, halaman-halaman berita, atau halaman
dan rubric-rubrik khusus tertentu. Sesuai dengan namanya, artikel jenis ini di
tulis oleh ahli atau pakar di bidangnya dalam bahasa yang populer dan
komunikatif. Artike analisis ahli mengupas secara tajam dan mendalam suatu
persoalan yang sedang menjadi sorotan dan bahan pembicaraan hangat masyarakat.
Topic yang diangkat dan dibahas macam-macam, seperti ekonomi, politik,
pendidikan, sosial, agama, budaya, industry, iptek.
5. Kolom
Kolom
adalah opini singkat seseorang yang lebih banyak menekankan aspek pengamatan
dan pemaknaan terhadap suatu persoalan atau keadaan yang terdapat dalam masyarakat.
Kolom lebih banyak mencerminkan cap pribadi penulis
Kolom berasal
dari bahasa Inggris, column. Orangnya
disebut columnist. Dalam bahasa
Inggris, istilah kolumnis diartikan sebagai penulis karangan khusus berupa
komentar, saran, informasi atau hiburan pada surat kabar atau majalah secara
regular (Stewart 1970:65). Istilah column sendiri diartikan Webster (1957:
64) sebagai artikel pada surat kabar atau berkala lainnya. Di samping itu column juga diartikan sebagai pilar yang
dibuat untuk menyangga sesuatu yang berat, seperti atap atau bagian atas suatu
bangunan (Fieldman, 1965: 1250).
Pada 1960-an
ratusan column berisi hampir setiap
segi kemanusiaan, dari soal cinta dan kesehatan sampai pada ilmu pengetahuan
dan keuanga, muncul pada harian-harian berkala lainnya di Amerika dan Eropa.
Bahkan di Indonesia lebih luas lagi isinya. Selain masalah kemanusiaan, juga
masalah kebijakan para penguasa selalu menjadi sorotan para kolumnis yang
kritis (Suhandang, 2004: 163-164).
6. Surat Pembaca
Surat pembaca adalah opini singkat yang
ditulis oleh pembaca dan dimuat dalam rubric khusus surat pembaca. Surat
pembaca biasanya berisi keluhan atau komentar pembaca tentang apa saja yang
menyangkut kepentingan dirinya atau masyarakat. Panjang surat pembaca rata-rata
2-4 paragraf. Rubrik surat pembaca lebih merupakan layanan publik dari pihak
redaksi terhadap masyarakat.
Dalam rubrik
ini, pembaca boleh menuliskan apa saja dan ditujukan kepada siapa saja.
Syaratnya antara lain pembaca harus menyertakan fotokopi Kartu Tanda Penduduk
(KTP) atau identitas lain yang masih berlaku. Topik yang dibahasa sangat
bervariasi, misalnya tentang telepon umum yang tidak berfungsi, jalanan
berlubang, layanan petugas kantor-kantor pemerintah yang buruk, kinerja dan
layanan pihak perusahaan atau badan dan organisasi yang mengecewakan, atau
makin banyaknya tayangan pada acara televisi yang dianggap menonjolkan sisi
pornografi, kekerasan dan sadism (Sumadiria, 2004: 4).
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Produk
jurnalistik adalah surat kabar, tabloid, majalah, buletin, atau berkala lainnya
seperti radio, televisi, dan media on
line internet. Dari
tiga kelompok besar itu, hanya berita (news)
dan opini (views) saja yang disebut produk jurnalistik. Iklan
bukanlah produk jurnalistik, walaupun teknik yang digunakannya merujuk pada
teknik jurnalistik.
Kelompok
opini (views), meliputi tajuk
rencana, karikatur, artikel, kolom, esai, dan surat pembaca. Sedangkan kelompok
iklan,mencakup berbagai jenis dan sifat iklan mulai dari iklan produk barang
dan jasa, keluarga seperti iklan dukacita, sampai kepada iklan layanan
masyarakat. Untuk memisahkan secara tegas antara berita (news) dan opini (views),
maka tajuk rencana (editorial),
karikatur, pojok, artikel, kolom, dan surat pembaca ditempatkan dalam satu
halaman khusus. Inilah yang disebut halaman opini (opinion page).
B.
Saran
Semoga para pembaca dapat memahami makalah
ini dan dapat mengembangkan lebih sempurna lagi, kritik dan saran sangat kami
harapkan, untuk memotivasi penulis, agar dalam penyelesaian makalah ini bisa
memperbaiki diri dari kesalahan, atas partisipasinya kami ucapkan terima kasih.
Daftar
Pustaka
Muhtadi, Asep Saeful. 2018. Pengantar Ilmu Jurnalitik.
Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Rolnicki.
2008. Pengantar Dasar Jurnalisme. Jakarta:
Kencana.
Sumadiria, AS Haris. 2017. Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis
Jurnalis Profesional. (Bandung: Simbiosa Rekatama Media)
Suryawati, Indah. 2011. Jurnalistik (suatu pengantar teori dan praktik). Bogor: Ghalia
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah yang sopan dan jangan buang waktu untuk melakukan spam. Terima kasih.